Sejarah Xiaomi, HP Murah Menyaingi Spek Iphone
Apa Sejarah HP Xiaomi? Berdiri pada tahun 2010, sebuah perusahaan handphone asal Tiongkok, berhasil mengubah image handphone China yang dulunya dianggap buruk dan murahan, menjadi handphone yang berkualitas baik namun tetap dengan harga yang terjangkau.
Persaingan di jajaran ponsel pintar memang cukup ketat, banyak perusahan saat ini sedang berlomba-lomba, untuk merilis perangkat yang berkualitas tinggi dengan embel-embel harga murah. Ngomong-ngomong soal handphone murah, tentu tidak akan lepas dari merk-merk ponsel asal China, salah satunya Xiaomi.
Sejak merilis android pertamanya di tahun 2011, mereka berhasil mengubah image handphone China, yang dulunya dianggap murahan dan berkualitas rendah, menjadi perangkat yang cukup baik, namun tetap ramah terhadap kantong penggunanya.
Siapa Pendiri Xiaomi?
Pertanyaannya adalah kenapa harga Xiaomi itu bisa murah? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita akan sejenak flashback ke tahun 2010, tahun dimana Xiaomi didirikan. Xiaomi dirintis oleh seseorang bernama Lei Jun, yang merupakan sosok tersohor di seantero daratan China.
Sosoknya memiliki reputasi yang sangat baik dalam bidang teknologi, lulus sarjana bidang Ilmu Komputer di Universitas Wuhan, dia tidak butuh waktu lama, untuk mendapatkan pekerjaan di Kingsoft (sebuah perusahaan perangkat lunak, yang berpusat di Kota Beijing), dan dipercaya sebagai CEO di tahun 2007.
Singgasana yang nyaman utk seorang Lei Jun, ternyata tidak membuatnya berpuas diri. Dia kemudian mengambil langkah berani, bisa dikatakan dia berjudi atas reputasi besarnya, dengan cara merintis perusahaan baru, bernama Xiaomi di tahun 2010.
Lei Jun bersama dengan belasan karyawannya, merintis Xiaomi dengan kesederhanaan, bayangkan saja, peresmian dari perusaahan ini hanya dirayakan melalui acara makan bubur bersama.
Faktanya, walaupun kita mengenal Xiaomi ini memproduksi perangkat ponsel pintar, perusahaan ini tidak menamai dirinya sebagai perusahaan handphone, mereka lebih suka disebut sebagai perusahaan mobile Internet.
Kalau kita lihat, bisnis model Xiaomi terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 70% bisnis perangkat ponsel, 20% perangkat keras lain seperti power bank, tv, camera dll dan 10% nya adalah bisnis internet.
Cukup menjadi pertanyaan sih bagaimana bisa, bisnis yg hanya 10%, diikrarkan sebagai fokus utama perusahaan, dibandingkan 90% bisnis perangkat keras, termasuk handphone dan perangkat lain tadi.
Coba kita ulas sama-sama, kita akan menjawab dulu kenapa ponsel Xiaomi itu murah? Tidak bisa dipungkiri, memang harga ponsel Xiaomi itu sangat terjangkau, dibandingkan merk-merk lain dengan spesifikasi yang sepadan.
Kenapa HP Xiaomi Murah?
Alasan utama kenapa ponsel Xiaomi itu murah adalah karena margin keuntungan yang diambil perusahaan, hanya maksimal sebesar 5% dari total biaya produksi perangkat keras mereka, termasuk produk handphone.
Pernyataan ini tertulis jelas dalam dokumen prospektus perusahaan ketika melakukan IPO di bursa saham Hongkong. Lei Jun menyebutnya “Amazing product, honest pricing, Xiaomi’s hardware business overall net profit margin will not exceed 5% per year”
Angka ini cukup mengejutkan, bagaimana bisa perusahaan sebesar Xiaomi hanya mengambil keuntungan yang bisa dibilang sangat kecil?
Coba temen-temen banyangin, apabila biaya produksi handphone xiaomi sebesar 1 jt rupiah, maka Xiaomi hanya mengambil keuntungan sebesar 50rb rupiah. Kecil banget bukan? Kok bisa begitu?
Xiaomi ini, termasuk perusahaan yang cerdas memangkas biaya produksi, dengan tidak memasang iklan secara bar-bar, dan mengedepankan penjualan secara online daripada penjualan secara offline.
Bisnis Xiaomi Persis Seperti Facebook dan Google
Mungkin banyak dari kita berasumsi, tentu Xiaomi bermain pada kuantitas, mereka mengambil untung yang sedikit namun dengan kuantitas yang besar.
Anggapan ini sah-sah saja dan tentu sama sekali tidak salah. Tetapi sebenarnya kalau kita telaah lebih lanjut, cara Xiaomi membangun bisnisnya persis sama dengan apa yang dilakukan oleh facebook ataupun google.
Simpelnya begini, mungkin teman-teman ada yang menyadari tentang google. Jelaslah semua kita tau siapa itu google, mereka memberikan layanan gratis kepada kita sebagai usernya mulai dari google mail, google maps, google drive, platform youtube, blogger dan lain-lain.
Dan kenapa platform-platform ini diberikan secara cuma-cuma? Tentu ada syarat dan ketentuan yang berlaku, karena tidak ada istilahnya makan siang yang gratis. Strategi ini bertujuan agar jumlah penggunanya terus meningkat.
Sebagai pengguna layanan kita seakan dibuat terbiasa bekerja pada ekosistem google kemudian kita diharuskan untuk melihat berbagai macam iklan atau melakukan ugrade terhadap fasilitas-fasilitas premium tertentu. Dan inilah cara google mencetak keuntungan yang sangat besar selama bertahun-tahun.
Jadi kalau teman-teman sadar, Xiaomi ini seakan memberikan secara cuma-cuma smarphonenya. Silahkan kalian pakai, kalian gunakan, bagus, berkualitas, awet untuk kemudian dengan tanda kutip kita dipaksa untuk setiap saat melihat iklan ataupun menggunakan aplikasi-aplikasi yang berafiliasi dengan perusahaan.
Apalagi di daratan China, aplikasi-aplikasi bawaan android besutan google memang sejak dulu tidak bisa digunakan disana.
Artinya semakin murah harga handphone xiaomi maka semakin banyak pengguna yang berlama-lama di sistem MIUI. Semakin banyak pengguna berarti semakin banyak aplikasi dan iklan yang bisa diakses, dan inilah yang Xiaomi maksud sebagai perusahaan mobile internet.
Sekarang pertanyaannya adalah apakah cara ini berhasil? Menurut saya pribadi cara ini cukup relatif. Memang betul berdasarkan data market share global, Xiaomi dalam rentang waktu yang cukup singkat sudah mampu bersaing dengan merk-merk tenama dunia.
Bahkan telah mencapai 13% market share global pada kuarter 3 tahun 2020 dimana angka ini melewati pencapaian Apple yang hanya berada di angka 11%.
Tetapi persoalannya adalah Xiaomi tidak bisa berpuas diri karena di luar pasar China aplikasi-aplikasi buatan google lebih diminati pasar.
Ditambah apabila kita adalah user Xiaomi yang suka memodifikasi android dalam arti selalu berupaya menghindari iklan ataupun aplikasi-aplikasi bawaan mereka, maka kita termasuk orang yang tidak disukai oleh perusahaan.
Tujuan mereka untuk mengembangkan bisnis internet menjadi terhambat, profit mereka dari iklan dan aplikasi-aplikasi di MIUI jelas berkurang, karena kita adalah pengguna yang tidak sejalan dengan keinginan perusahaan. Disatu sisi kita dapat handphone yang bagus dengan harga yang sangat murah.
Namun disatu sisi yang lain, kita tidak mau dijejali iklan ataupun aplikasi-aplikasi bawaan MIUI tadi. Dan kondisi ini adalah bagian dari tantangan yg besar untuk bisnis Xiaomi ke depannya. Kalau menurut kalian kenapa Xiaomi itu murah? Uraikan tanggapan kalian pada kolom komentar dibawah.
0 Response to "Sejarah Xiaomi, HP Murah Menyaingi Spek Iphone"
Posting Komentar